Mengajarkan ilmu kepada budak dan keluarganya


 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا صَالِحُ بْنُ حَيٍّ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ خُرَاسَانَ قَالَ لِلشَّعْبِيِّ فَقَالَ الشَّعْبِيُّ أَخْبَرَنِي أَبُو بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

إِذَا أَدَّبَ الرَّجُلُ أَمَتَهُ فَأَحْسَنَ تَأْدِيبَهَا وَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَهَا ثُمَّ أَعْتَقَهَا فَتَزَوَّجَهَا كَانَ لَهُ أَجْرَانِ وَإِذَا آمَنَ بِعِيسَى ثُمَّ آمَنَ بِي فَلَهُ أَجْرَانِ وَالْعَبْدُ إِذَا اتَّقَى رَبَّهُ وَأَطَاعَ مَوَالِيَهُ فَلَهُ أَجْرَانِ

Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah telah mengabarkan kepada kami Shalih bin Hayyi bahwa ada seorang laki-laki penduduk Khurasan berkata kepada asy-Sya’biy, Abu Burdah telah mengabarkan kepadaku dari Abu Musa Al Asy’ariy radliallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam besabda:

“Jika seseorang mendidik sahaya wanitanya dengan baik dan mengajarkan ilmu dengan baik kemudian dia membebaskan lalu menikahinya maka baginya dua pahala. Dan bila seseorang beriman kepada ‘Isa ‘alaihis salam kemudian beriman kepadaku maka baginya dua pahala. Dan seorang sahaya (laki-laki) bila dia bertaqwa kepada Rabbnya dan mentaati tuannya maka baginya dua pahala”.

Takhrij Hadis ini diriwayatkan Abdullah bin Qais (50 H), menurut ulama ia adalah sahabat. Kemudian Amir bin Abdullah (104 H), menurut Ibnu Sa'ad ia tsiqah. Kemudian Amir bin Syarahil (104 H), menurut Yahya bin Main ia tsiqah. Kemudian Shalih bin Shalih (153 H), menurut An-Nasa'i ia tsiqah. Kemudian Abdullah bin Almubarak (181 H), menurut Ibnul Madini ia tsiqah. Kemudian Muhammad bin Muqatil (226 H), menurut Abu Hatim ia shaduq. Hadis ini dishahihkan oleh ijma ulama. Hadis ini terdapat dalam kitab Fathul Bari no 3446, Kitab hadis-hadis yang meriwayatkan tentang para Nabi, Bab firman Allah “Dan ceritakan kisah Mariam dalam Alquran”.