Larangan Berbuat dzolim terhadap Hewan


حَدَّثَنَا هَيْثَمُ بْنُ خَارِجَةَ , قالَ :أَخْبَرَنَا أَبُو الرَّبِيعِ سُلَيْمَانُ بْنُ عُتْبَةَ السُّلَمِيُّ , عَنْ يُونُسَ بْنِ مَيْسَرَةَ بْنِ حَلْبَسٍ , عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ , عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ :

” لَوْ غُفِرَ لَكُمْ مَا تَأْتُونَ إِلَى الْبَهَائِمِ , لَغُفِرَ لَكُمْ كَثِيرًا “

Haitsam bin Kharijah telah menuturkan kepadaku, ia berkata, Abu Rabi’ Sulaiman bin ‘Utbah As Sulami mengabarkan kepadaku, dari Yunus bin Maisarah bin Halbas, dari Abu Idris, dari Abu Ad Darda, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda:

“Andaikan perbuatan yang kalian lakukan terhadap binatang itu diampuni, maka ketika itu diampuni banyak dosa”.

 

Derajat Hadits

Derajat hadits ini hasan, karena semua perawi hadits ini tsiqah kecuali Abu Rabi’ Sulaiman bin ‘Utbah Ad Dimasyqi Ad Darani. Statusnya diperselisihkan para ulama,

  • Imam Ahmad berkata: “saya tidak mengenalnya”
  • Ibnu Ma’in berkata: “laa syai’a
  • Ibnu Hajar berkata: “shaduq namun memiliki beberapa riwayat gharib”
  • Adz Dzahabi berkata: “shaduq”
  • Al Haitsam bin Kharijah berkata: “tsiqah”
  • Duhaim Ad Dimasyqi berkata: “tsiqah, beberapa masyaikh meriwayatkan darinya”
  • Hisyam bin ‘Ammar Ad Dimasyqi: “tsiqah”
  • Abu Hatim Ar Razi: “laysa bihi ba’s, ia terpuji di kalangan ulama Damaskus”

Syaikh Al Albani menjelaskan: “Selain karena yang men-tsiqah-kan lebih banyak, mereka yang men-tsiqah-kan juga sama-sama penduduk Damaskus sebagaimana orang yang dibahas (Sulaiman bin ‘Utbah). Maka mereka lebih mengenai keadaan Sulaiman bin ‘Utbah daripada orang lain yang di luar negerinya”. Dengan demikian Abu Rabi’ Sulaiman bin ‘Utbah statusnya tsiqah insya Allah.

https://muslim.or.id/19537-larangan-zhalim-terhadap-binatang.html