Batal dan tidak terimanya shalat


عَنْ عَائِشَةَ رضِيَ الله عَنْهَا قَالَتْ : سأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عَنِ الالْتِفَاتِ في الصَّلاةِ فَقَالَ :

هُوَ اخْتِلاسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلاةِ الْعَبْدِ .

رَوَاهُ البُخَاري

Dari Aisyah ra. yang berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw. perihal menoleh di waktu shalat, lalu Beliau saw. bersabda:

Itu adalah copetan yang dilakukan oleh setan dari seorang hamba.

(HR al-Bukhari)

 

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ لي رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :

إِيَّاكَ وَالالْتِفَاتَ في الصَّلاةِ، فَإِنَّ الالْتِفَاتَ في الصَّلاةِ هَلَكَةٌ، فإِنْ كَان لابُدَّ، فَفي التَّطَوُّعِ لا في الْفَرِيضَةِ .

رواه التِّرمذي وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Anas ra. yang berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada aku :

Jangan menoleh ketika shalat. Sesungguhnya, menoleh ketika shalat akan membawa kehancuran. Jika memang terpaksa harus menoleh, maka hanya boleh dilakukan dalam shalat sunah, bukan shalat fardhu.

(HR al-Tirmizi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan sahih)

https://selangkahlagiandamasuksurga.com/index.php/kajian/temadetail/1058/menengok-ketika-shalat-tanpa-sebab Hadis sahih, diriwayatkan oleh: 1. al-Bukhari, hadis no. 709; 2. Abu Daud, hadis no. 776; 3. al-Tirmizi, hadis no. 538; 4. al-Nasa’i, hadis no. 1183 dan 1184; 5. Ahmad, hadis no. 23276 dan 23603. Hadis sahih, diriwayatkan oleh 1. al-Tirmizi, hadis no. 537.