Hikmah Shalat


وَعَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَان رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلََيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :

مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تََحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فََيُحْسِنُ وُضُوءَهَا، وَخُشُوعَهَا، وَرُكُوعَهَا، إِلاَّ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قََبْلََهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ تُؤْتَ كَبِيْرَةٌ، وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ .
رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Usman Ibn Affan ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Tidaklah seorang muslim, ketika tiba waktu shalat wajib, lalu ia berwudhu dengan sempurna, kemudian shalat dengan khusyu’ dan menyempurnakan rukunnya, kecuali dosa-dosa yang pernah dia lakukan akan diampuni selama tidak melakukan dosa besar. Dan itu berlaku sepanjang tahun.
(HR Muslim)

 

https://selangkahlagiandamasuksurga.com/index.php/kajian/temadetail/284/shalat-yang-khusyu-sebagai-pengampun-dosa-dosa Hadis sahih, diriwayatkan oleh 1. Muslim, hadis no. 335; al-Nasa’i, hadis no. 146, 147 dan 847; 2. Ahmad, hadis no. 452, 472 dan 485.