وَعَنْهُ قَالَ : قَال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ تَوَضَّأَ فَأََحْسَنَ الوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الجُمُعَةَ، فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ، غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثََلَاثَةِ أَيَّامٍ، وَمَنْ مَسَّ الحَصَى، فَقَدْ لَغَا .
رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah ra. pula, berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Barangsiapa berwudhu’ dan menyempurnakan wudhu’nya, Kemudian mendatangi shalat Jum’at, dia mendengarkan dan diam, maka dosa yang dia lakukan antara hari itu sampai dengan Jum’at selenjutnya ditambah tiga hari. Dan barangsiapa yang menyentuh kerikil, maka ia telah melakukan perbuatan yang sia-sia.
(HR Muslim)
وَعَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
الصَّلََوَاتُ الخَمْسُ والجُمُعَةُ إِلَى الجُمَعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَا اجْتُنِبَتِ الكبَائِرُ .
رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., berkata:
Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, adalah kaffarah dosa-dosa yang dilakukan antara waktu-waktu itu, dengan syarat dosa-dosa besar dijauhi.
(HR Muslim)