حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَ وَأَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ بِأَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَنَسٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Mutsanna telah meceritakan kepada kami ‘Utsman bin Umar dia berkata, dan telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Dzi’b dari Al Maqburi dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan Zur (dusta) dan perbuatan Zur (maksiat) maka Allah tidak membutuhkannya walaupun telah meninggalkan makan dan minumnya (tidak akan menerima puasanya-pent) .” (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Anas. Abu ‘Isa berkata, ini adalah hadits hasan shahih.
Makna Hadis:
1. Dengan berlatih menahan bergunjing selama puasa diharapkan anda mampu menahan diri dari bergunjing di bulan-bulan lainnya.
2. Jika puasa di habiskan untuk ghibah kita tidak dapat pahala dari Allah Swt dan amal puasa kita akan berkurang.
3. Larangan ghibah ini untuk menjaga kemurnian puasa seseorang.