Menelan Air Ludah Ketika Berpuasa


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ دِينَارٍ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ أَوْسٍ الْعَبْدِيُّ عَنْ مِصْدَعٍ أَبِي يَحْيَى عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

كَانَ يُقَبِّلُهَا وَهُوَ صَائِمٌ وَيَمُصُّ لِسَانَهَا قَالَ ابْنُ الْأَعْرَابِيِّ هَذَا الْإِسْنَادُ لَيْسَ بِصَحِيحٍ

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isa, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Dinar, telah menceritakan kepada kami Sa’d bin Aus Al ‘Abdi dari Mishda’ Abu Yahya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

menciumnya sementara beliau sedang berpuasa, dan mengisap lidahnya. Ibnu Al A’rabi berkata; sanad ini tidak shahih.”

Makna Hadis :
1. Apabila seseorang berpuasa hendaklah untuk tidak menelan ludahnya karena menelan air ludah itu makruh

H.R. Abu Daud 2038