وحَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ
أَنَّ رَجُلًا خَطَبَ إِلَى رَجُلٍ أُخْتَهُ فَذَكَرَ أَنَّهَا قَدْ كَانَتْ أَحْدَثَتْ فَبَلَغَ ذَلِكَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ فَضَرَبَهُ أَوْ كَادَ يَضْرِبُهُ ثُمَّ قَالَ مَا لَكَ وَلِلْخَبَرِ
“Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zubair Al Maki berkata :
“Seorang lelaki melamar seorang wanita melalui saudaranya. Saudara wanita itu memberitahukan bahwa saudara
wanitanya dahulu pernah berzina. Hal itu disampaikan kepada Umar bin Khattab, maka dipukullah saudara laki laki perempuan itu, atau hampir saja dia dipukul. Kemudian Umar berkata; “Apa urusanmu memberi kabar itu?“
(HR. Imam Malik : 1005)
Muhammad bin Muslim bin Tadrus, termasuk dalam kalangan tabi’in biasa,
Kuniyah Abu az Zubair, hidup di Marur Rawdz, wafat pada tahun 126 H.
Komentar ulama terhadap rawi :
An Nasa’i (Tsiqah)
Rawi terputus, kalangan Tabi’ut
Tabi’in kalangan tua
Umar bin Al Khaththab bin Nufail
Shahabat