Mempermainkan Pernikahan


و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ وَعُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِكَانَا يَقُولَانِ

فِي الرَّجُلِ يَكُونُ عِنْدَهُ أَرْبَعُ نِسْوَةٍ فَيُطَلِّقُ إِحْدَاهُنَّ الْبَتَّةَ أَنَّهُ يَتَزَوَّجُ إِنْ شَاءَ وَلَا يَنْتَظِرُ أَنْ تَنْقَضِيَ عِدَّتُهَا و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ وَعُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ أَفْتَيَا الْوَلِيدَ بْنَ عَبْدِ الْمَلِكِ عَامَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ بِذَلِكَ غَيْرَ أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ قَالَ طَلَّقَهَا فِي مَجَالِسَ شَتَّى

  “Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Rabi’ah bin Abu Abdurrahman bahwa Al Qasim bin Muhammad dan Urwah bin Zubair berkata :

mengenai seorang laki-laki yang memiliki empat isteri, lalu ia menceraikan salah satu isterinya dengan talak tiga: “Dia boleh menikah lagi sesuai kehendaknya tanpa harus menunggu ‘iddah isterinya selesai.” Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Rabi’ah bin Abu Abdurrahman bahwa Al Qasim bin Muhammad dan Urwah bin Zubair menfatwakan demikian kepada Al Walid bin Abdul Malik ketika dia datang ke Madinah, hanya saja Al Qasim bin Muhammad mengatakan, “Talaklah ia dalam beberapa majlis (tidak dengan talak tiga sekaligus) .“

(HR. Imam Malik : 1006)

Takhrij Hadis 27 Rabi’ah bin Abi Abdurrahman Farukh, asuk dalam kalangan tabi’in kalangan biasa, kuniyah Abu Utsman, hidup di Madinah dan wafat pada tahun 136 H. Komentar ulama terhadap rawi : An Nasa’i (Tsiqah) Ibnu Hajar al asqalani (Tsiqah faqih) Al Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash Shiddiq, ia masuk dalam golongan Tabi’in Kalangan pertengahan, kuniyah Abu Muhammad, hidup di Madinah, wafat pada tahun 106 H. Komentar ulama terhadap rawi : Ibnu Hajar al Asqalani (Tsiqah)