و حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا يُجْمَعُ بَيْنَ الْمَرْأَةِ وَعَمَّتِهَا وَلَا بَيْنَ الْمَرْأَةِ وَخَالَتِهَا
“Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak boleh menikahi seorang perempuan bersamaan dengan bibinya dari pihak bapak dan tidak boleh menikahi perempuan
bersamaan dengan bibinya dari pihak ibunya.“
(HR. Imam Malik : 977)
Abdullah bin Dzakwan Abu Az Zanad, kalangan tabi'in kalangan biasa, kuniyah Abu Abdur Rahman, Madinah, Tahun wafat 130 H.
komentar ulama : Ibnu Hajar al Asqalani (Tsiqah faqih)
Abdur Rahman bin Hurmuz, kalangan tabi'in pertengahan, kuniyah Abu Daud, hidup di Madinah, (w.117 H).
komentar ulama : Ibnu Hajar al Asqalani (tsiqah Tsabat)
Abdur Rahman bin Sakhr, kalangan sahabat, kuniyah Abu Hurairah, Madinah, 57 H.