Anjuran Bersiwak


حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَفِي حَدِيثِ زُهَيْرٍ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ

رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id dan Amru an-Naqid serta Zuhair bin Harb mereka bertanya, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

“Sekiranya tidak menyusahkan kaum mukminin, dan dalam hadits Zuhair atas umatku, niscaya akan aku suruh mereka untuk bersiwak pada setiap (akan) shalat.”

HR. Muslim.

 

Syarah Hadis:

Kandungan batang pohon Ara (siwak) sebagai berikut:

  • Asam Acrid yang berfungsi untuk menjaga gigi dari gangguan kerapuhan dan kebusukan, dan merawat gusi dari peradangan.
  • Minyak lada (mustard) dan gula anggur yang mempunyai aroma menyengat dan rasa menggigit sehingga membinasakan kuman-kuman mulut.

Data-data klinis tersebut belum ada pada zaman diturunkannya wahyu, maupun beberapa abad setelahnya. Sehingga himbauan Nabi Saw untuk menggunakan siwak setiap kali hendak sholat merupakan sebuah gebrakan ilmiah dan kebiasaan dengan segala aspeknya.


Shahih Muslim – Kitab : Thaharah Bab : Siwak No. Hadis : 370.

Referensi Syarah: Zaghul An – Najjar, Pembuktian Sains Dalam Sunnah ( Buku 1 ), Jakarta: Amzah. 2006. h. 161.