حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ هُوَ ابْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ:
لَا تَغْضَبْ
فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ:
لَا تَغْضَبْ
رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr yaitu Ibnu Ayyasy dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Berilah aku wasiat?” beliau bersabda:
“Janganlah kamu marah.”
Laki-laki itu mengulangi kata-katanya, beliau tetap bersabda:
“Janganlah kamu marah.“
HR. Bukhari.
Syarah Hadis:
- Secara klinis terbukti bahwa orang-orang yang melampiaskan kemarahan dapat dengan mudah menderita hipertensi dan arteriosklerosis karena tekanan darah menjadi terlalu tinggi.
- Hal ini menunjukkan aspek ilmiah dan filsafat praktis di belakang pengulangan nasihat Nabi Saw. untuk menjaga ketenangan.
Shahih Bukhari – Kitab : Adab Bab : Mewaspadai marah No. Hadis : 5651
Referensi Syarah: Arka, Misteri Marah Antara Sains dan Al-Quran, http://www.qiroatipusat.or.id/2018/08/misteri-marah-antara-sains-dan-al-quran.html, diakses pada 19-08-2019, pukul 11.20.