Tulang Ekor


حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ: حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا صَالِحٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ

قَالُوا يَا أَبَا هُرَيْرَةَ, أَرْبَعُونَ يَوْمًا!

قَالَ: أَبَيْتُ

قَالَ: أَرْبَعُونَ سَنَةً!

قَالَ: أَبَيْتُ

قَالَ أَرْبَعُونَ شَهْرًا!

قَالَ: أَبَيْتُ, وَيَبْلَى كُلُّ شَيْءٍ مِنْ الْإِنْسَانِ إِلَّا عَجْبَ ذَنَبِهِ فِيهِ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ.

رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Telah menceritakan kepada kami Amru bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata: telah menceritakan kepada kami Al A’masy dia berkata: Aku mendengar Abu Shalih berkata: Aku mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

“Antara dua tiupan sangkakala terdapat empat puluh.”

Mereka bertanya: Hai Abu Hurairah? Empat puluh harikah?

Abu Hurairah berkata: “Aku enggan menjawab.”

Mereka bertanya: “Empat puluh tahunkah?”

Abu Hurairah berkata: “Aku enggan menjawab.”

Mereka bertanya: “Empat puluh bulankah?”

Abu Hurairah berkata: “Aku enggan menjawab.” Ia berkata: “Tidak ada sesuatupu pun melainkan telah hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari situlah manusia disusun.”

HR. Bukhari.

Syarah Hadis:

  1. Dalam hadis ini terdapat rahasia yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. Karena Dzat yang menciptakan sesuatu yang wujud dari permulaan yang sebelumnya tidak ada, tidak membutuhkan sesuatu yang dijadikan acuan penciptaan.
  2. Hal itu Allah abadikan sebagai tanda bagi para Malaikat, yang ditugaskan untuk menghidupkan semua manusia utuh dengan jasadnya. Sementara Malaikat tidak memiliki ilmu tentang itu, selain bagian tulang manusia yang diabadikan. Agar diketahui bahwa Dia menghendaki hal itu untuk pengembalian ruh kepada masing-masing orang yang diwakili bagian anggota badannya. (Fathul Bari, 8/553).

Shahih Bukhari – Kitab : Tafsir Al Qur`an Bab : [Bab] Surat Az Zumar 68 No. Hadis : 4440.

Referensi Syarah: Zaghul An – Najjar, Pembuktian Sains Dalam Sunnah (Buku 1), Jakarta: Amzah. 2006. h. 83, 224.