Perilaku-perilaku destruktif, baik yang terkait langsung dengan kerusakan alam, seperti illegal loging, tambang, pencemaran limbah, mendirikan bangunan di tempat-tempat serapan air, alih fungsi lahan, pencemaran sungai dan lain-lain; maupun tidak secara langsung seperti korupsi, suap, penyalahgunaan wewenang, arogansi kekuasaan, kejahatan ekonomi dan lain-lain adalah akibat dari keserakahan manusia dalam memenuhi syahwat duniawinya.
Terjadinya bencana alam dalam perspektif Alquran merupakan kelanjutan dari kehendak Allah untuk mengembalikan perjalanan alam raya kepada awal mula penciptaannya, yang berjalan di atas asas keseimbangan. Alam yang rusak sebagai akibat dari perilaku eksploitatif yang berlebihan telah menghilangan daya dukung dan keseimbangan lingkungan. Dengan demikian, keberadaan manusia sebagai khalifah-Nya, harus dibarengi dengan kesadaran bahwa dirinya merupakan satu kesatuan dan makrokosmos.