QS. Ar-Rum/30: 41


Ibn ‘Asyur mengemukakan beberapa penafsiran tentang ayat di atas dari penefsiran yang sempit hingga sangat luas. Makna terakhir yang dikemukakannya adalah alam raya telah diciptakan Allah dalam satu sistem yang sangat serasi dan sesuai dengan kehidupan manusia. Namun, mereka melakukan kegiatan yang buruk yang mengakibatkan kepincangan dan ketidakseimbangan dalam sistem kerja alam. Ulama ini kemudian mengingatkan kita pada firman-Nya.

لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم (4) ثم رددناه أسفل سافلين (5) إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات فلهم أجر غير ممنون (6)

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk fisik (psikis dan psikis), yang lalu kami mengembalikannya ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.”
(QS at-Tin [95]: 4- 6)

Ayat di atas menjelaskan tentang kerusakan yang terjadi lebih buruk. Namun, rahmat Allah masih menciptakan manusia karena ia baru menciptakan, bukan menimpakan bagi mereka. Di sisi lain, lihat ini sebagian besar dari dosa mereka. Dosa yang lain bisa jadi diampuni Allah, dan bisa jadi juga ditangguhkan siksanya ke hari yang lain.