Abdullah ibn Yusuf al-Tanisi, Abu Muhammad al-Kila’i al-Mishri, Ulama asal Damascus yang kemudian pindah ke Tanis.
Di antara guru-guru beliau:
- Isma’il ibn Rabi’ah ibn Hisyam,
- Isma’il ibn Ualyyah,
- Bakr ibn Mudr,
- Khalid ibn Yazid,
- Abdullah ibn Lahi’ah,
- Abdullah ibn Wahab,
- Malik ibn Anas.
- Al-Layth ibn Sa’ad,
- Al-Walid ibn Muslim,
- Yahya ibn Hamzah,
Murid-murid beliau:
- Al-Bukhari,
- Ibrahim ibn Hani al-Nisaburi
- Ibrahim ibn Ya’kub
- Abu Hatim al-Razi
- Al-Layth ibn ‘Abdah
- Bakr ibn Sahl al-Dimyathi
- Al-Rabi’ ibn Sulaiman
- Muhammad ibn Ishaq al-Shaghani
- Yahya ibn Usman ibn Salih al-Mishri
- Yahya ibn Ma’in
Kredibilitas :
Yahya ibn Ma’in berkata: Orang yang paling kuat riwayatnya dari Muwattha Malik adalah Abdullah ibn Maslamah al-Qa’nabi dan Abdullah ibn Yusuf al-Tanisi
Menurut Abu Hatim al-Razi: Dia lebih kuat dari Marwan al-Thathari, dan dia juga tsiqah.
Al-Bukhari berkata: Beliau adalah orang yang paling kuat ingatannya di kalangan ulama Syam.
Abdullah ibn Yusuf berkata: Saya mendengar hadis kitab Muwathtah’ dari Malik lewat bacaan yang dibaca oleh al-Hanini, 2 kali, aku mendengarnya bersama Abu Mishir. Hal itu terjadi pada tahun 166 H.
Al-Zahabi mengkatagorikan Abdullah ibn Yusuf dengan lebel al-Hafiz, dan menyimpulkan kredibilitasnya dengan penilaian Ibn Ma’in sebagai orang yang paling kuat yang meriwayatkan al-Muwattha’. Sedangkan Ibn Hajar menyimpulkannya dengan nilai yang sangat baik: Tsiqah mutqin, min atsbat al-nas fi al-Muwattha’.
Abdullah ibn Yusuf meninggal di Mesir pada tahun 218 H.
Hadis-hadis riwayatnya, diriwayatkan lagi oleh al-Bukhari, Abu Daud, al-Nasa’i, dan al-Tirmizi.[1]
