قاَلَ الإمَامُ البُخاَرِي رَحِمَهُ اللهُ:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
مَنْ بَاعَ نَخْلًا قَدْ أُبِّرَتْ فَثَمَرُهَا لِلْبَائِعِ إِلَّا أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ.
Imam al-Bukhari ra berkata:
Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Siapa yang menjual pohon kurma yang telah dikawinkan maka buahnya nanti menjadi hak penjual kecuali disyaratkan oleh pembeli.
Pesan-pesan hadis:
- Prinsip jual beli banyak ditentukan oleh syarat yang disepakati.
- Jika tidak, maka akan berlaku kaidah umum.
- Menjual pohon buah yang sudah matang, maka buahnya milik pemilik asal, sampai transaksi berlaku.
Sahih al-Bukhari, hadis no. 2052. Lihat juga hadis no. 2054, 2205, 2515.
Selain oleh al-Bukhari, hadis ini juga diriwayatkan oleh: Muslim, hadis no. 2851-2854; Abu Daud, hadis no. 2977; al-Tirmizi, hadis no. 1165; al-Nasa’i, hadis no. 4556 dan 4557; Ibn Majah, hadis no. 2201-2203; Ahmad, hadis no. 4273, 4324, 4620, 4915, 5054, 5230, 5281, 5526 dan 6091; Malik, hadis no. 1126; dan al-Darimi, hadis no. 2448.