Hadis 11


قاَلَ الإمَامُ البُخاَرِي رَحِمَهُ اللهُ:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

مَنْ بَاعَ نَخْلًا قَدْ أُبِّرَتْ فَثَمَرُهَا لِلْبَائِعِ إِلَّا أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ.

Imam al-Bukhari ra berkata:
Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

Siapa yang menjual pohon kurma yang telah dikawinkan maka buahnya nanti menjadi hak penjual kecuali disyaratkan oleh pembeli.

Pesan-pesan hadis:

  1. Prinsip jual beli banyak ditentukan oleh syarat yang disepakati.
  2. Jika tidak, maka akan berlaku kaidah umum.
  3. Menjual pohon buah yang sudah matang, maka buahnya milik pemilik asal, sampai transaksi berlaku.
Sahih al-Bukhari, hadis no. 2052. Lihat juga hadis no. 2054, 2205, 2515. Selain oleh al-Bukhari, hadis ini juga diriwayatkan oleh: Muslim, hadis no. 2851-2854; Abu Daud, hadis no. 2977; al-Tirmizi, hadis no. 1165; al-Nasa’i, hadis no. 4556 dan 4557; Ibn Majah, hadis no. 2201-2203; Ahmad, hadis no. 4273, 4324, 4620, 4915, 5054, 5230, 5281, 5526 dan 6091; Malik, hadis no. 1126; dan al-Darimi, hadis no. 2448.