قاَلَ الإمَامُ البُخاَرِي رَحِمَهُ اللهُ:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ.
Imam al-Bukhari ra berkata:
Telah menceritakan kepada kami Abudllah ibn Yusuf: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwasannya Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya perumpamaan para penghafal al-Qur’an adalah seperti seorang yang memiliki Unta yang terikat, jika ia selalu menjaganya, maka ia pun akan selalu berada padanya, dan jika ia melepaskannya, niscaya akan hilang dan pergi.
Pesan-pesan hadis:
- Sesuatu yang mendapatkan perhatian penuh akan berdampak positif.
- Cara menjaga hafalan al-Qur’an adalah dengan mengulang-ulang bacaan hafalannya tersebut.
- Mengajarkan ilmu dengan metode analogi adalah salah satu bentuk metode pengajaran yang diterapkan oleh Rasulullah saw.