Hadis 24


قاَلَ الإمَامُ البُخاَرِي رَحِمَهُ اللهُ:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى بُصَاقًا فِي جِدَارِ الْقِبْلَةِ فَحَكَّهُ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ:

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَلَا يَبْصُقُ قِبَلَ وَجْهِهِ فَإِنَّ اللَّهَ قِبَلَ وَجْهِهِ إِذَا صَلَّى.

Imam al-Bukhari ra berkata:
Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa:

Rasulullah saw melihat ludah di dinding kiblat, lalu beliau menggosoknya kemudian menghadap ke arah orang banyak seraya bersabda:

Jika seseorang dari kalian berdiri shalat janganlah dia meludah ke arah depannya, karena Allah berada di hadapannya ketika dia shalat.

Pesan-pesan hadis:

  1. Jika terdapat sesuatu kesalahan, maka perbaikilah.
  2. Jika bisa, lakukan sendiri perbaikan itu.
  3. Jika terjadi suatu kesalahan yang umum, tidak perlu mencari tahu siapa pelakunya, cukup untuk mengingatkan dan memperbaikinya.
Sahih al-Bukhari, hadis no. 391. Selain oleh al-Bukhari, hadis ini juga diriwayatkan oleh: Muslim, hadis no. 852; al-Nasa’i, hadis no. 716; Abu Daud, hadis no. 405; Ibn Majah, hadis no. 755; Ahmad, hadis no. 4280, 4455, 4609, 4645, 4673, 4905, 5083, 5151, 5486, 5983 dan 6024; Malik, hadis no. 409; al-Darimi, hadis no. 1361.