قاَلَ الإمَامُ البُخاَرِي رَحِمَهُ اللهُ:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
مَا حَقُّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَهُ شَيْءٌ يُوصِي فِيهِ يَبِيتُ لَيْلَتَيْنِ إِلَّا وَوَصِيَّتُهُ مَكْتُوبَةٌ عِنْدَهُ.
Imam al-Bukhari ra berkata:
Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:
Menjadi kewajiban seorang Muslim yang ingin mewasiatkan sesuatu, lalu berlalu dua malam kemudian, kecuali wasiat itu sudah tertulis.
Pesan-pesan hadis:
- Niat baik itu hendaklah ditindaklanjuti.
- Manusia tidak mengetahui kapan ajal itu akan menjemput.
- Karena itu pesan-pesan baik yang ingin dilakukannya dapat ditulis dalam bentuk wasiat.
Sahih al-Bukhari, hadis no. 2533.
Selain al-Bukhari, hadis ini juga diriwayatkan oleh Muslim, hadis no. 3074 dan 3075; Abu Daud, hadis no. 2478; al-Tirmizi, hadis no. 896 dan 2044; Ibn Majah, hadis no. 2960; Ahmad, hadis no. 4239, 4350, 4667, 4872, 4950, 5254, 5660 dan 5827; dan Malik, hadis no. 1256.