Hadis 35


قاَلَ الإمَامُ البُخاَرِي رَحِمَهُ اللهُ:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:

أَرَادَتْ عَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْ تَشْتَرِيَ جَارِيَةً لِتُعْتِقَهَا، فَقَالَ أَهْلُهَا عَلَى أَنَّ وَلاَءَهَا لَنَا، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

لاَ يَمْنَعُكِ ذَلِكِ فَإِنَّمَا الْوَلاَءُ لِمَنْ أَعْتَقَ.

Imam al-Bukhari ra berkata:
Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Yusuf, telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa:

Aisyah, Ummul Mu’minin berniat membeli seorang budak wanita untuk dibebaskannya. Maka tuan dari budak tersebut berkata bahwa perwalian budak tersebut tetap milik kami. Maka Rasulullah saw bersabda:

Hal itu janganlah menghalangi kamu, karena perwalian menjadi milik orang yang membebaskannya.

Pesan-pesan hadis:

  1. Perempuan dalam Islam boleh melakukan transaksi jual beli.
  2. Dalam jual beli boleh meletakkan syarat.
  3. Namun syarat yang dibuat atau disepakati tidak boleh melanggar prinsip-prinsip agama yang sudah baku.
Sahih al-Bukhari, hadis no. 2374. Lihat juga hadis no. 2011, 2024, 6255, 6260 dan 6262. Selain oleh al-Bukhari, hadis ini juga diriwayatkan oleh: al-Nasa’i, hadis no. 4565; Ahmad, hadis no. 4586, 4623, 5501, 5659, 6031, 6127 dan 6163.