Secara khusus hadis tentang berdoa setelah shalat meminta keselamatan kepada Allah ini tidak terdapat setting sosialnya. Akan tetapi hadis merupakan rekaman ucapan, perilaku, ketetapan bahkan sifat Rasulullah SAW saat beliau masih hidup. Rekaman itu diabadikan oleh sahabat-sahabat dan dilanjutkan oleh generasi-generasi setelahnya.
Kebiasaan Rasulullah SAW tersebut merupakan produk ilmu bagi para sahabat-sahabat dan orang-orang yang hidup sejaman dan bertemu langsung dengan Rasulullah SAW. Di antaranya yaitu :
1) Kebiasaan mengucapkan do’a ketika melihat Baitullah, sebagaimana yang dilakukan sahabat Umar apabila ia melihat baitullah ia berdo’a;
اللهم انت ااسلام ومنك السلام فحينا ربنا بالسلام
(Ya Allah Engkau Maha Penyelamat dan dari Engkau keselamatan, maka hidupkanlah kami ya Tuhan kami dalam keselamatan) [474]
Dalam At-Tamhid dikatakan bahwa Sa’id bin Musayyab melihat Umar bin Khathab, ketika melihat Ka’bah beliau mengucapkan doa tersebut. [475]Syaikh Al-Jazari dalam Tashhih Al-mashahibi menambahkan doa tersebut dengan lafadz;
منك السلام وإليك يرجع السلام فحينا ربنا بالسلام وأدخلنا دارك السلام
2) Kebiasaan berdoa setelah shalat, sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat yang bernama Tsauban. Apabila ia telah menyelesaikan shalat ia membaca istighfar 3 x lalu berdoa;
اللهم انت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرا[476]
Begitu juga sahabat ‘Aisyah yang merupakan istri Rasulullah SAW, setelah shalat berdoa sebagaimana yang beliau dengar langsung dari suaminya yaitu Rasulullah Saw, ‘Aisyah berkata bahwasannya Rasulullah SAW apabila selamat merasa kurang stabil jika tidak mengucapkan;
اللهم انت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام[477]
3) Kebiasaan menganggkat tangan ketika berdoa, sebagaimana sahabat Ibnu Juraij menyaksikan bahwa apabila Rasul SAW melihat Baitullah beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa;
اللهم زد هذا البيت تشريفا وتعظيما وتكريما ومهابة
(Ya Allah tambahkanlah Baitullah ini dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kecemerlangan) [478]
Sedangkan sahabat Ibnu ‘Abbas mendengar langsung dari Rasulullah SAW, bahwa mengangkat tangan ketika berdoa ada tujuh keadaan; a) Ketika memulai shalat, b) Ketika menghadap Baitullah, c) Ketika berada di Shafa, d) Ketika berada di Marwah, e) Ketika Wuquf , f) Ketika lempar jumrah dan g) Ketika melihat Baitullah. [479]
Al-Baidlawi mengatakan bahwa setelah selesai shalat hendaknya tertib. Apabila tidak tertib setelah shalat maka cukup kiranya mengucapkan;
االلهم انت السلام ومنك السلام وإليك يعود السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام.
Al-Mubarakfuri menambahkan bahwa As-Salam adalah salah satu nama Allah SWT, yaitu Engkau penyelamat dari semua aib, kejelekan dan semua kekurangan. Dan minka As-Salam maksudnya keselamatan, yaitu Engkau memberi keselamatan dan mencegah dari keburukan-keburukan. Sedangkan Abd Ar-Rauf Al-Munawi mengatakan bahwa Allahumma Anta As-Salam maksudnya yang selamat dari segala apa yang tidak dijumpai akan ketinggian rububiyah-Nya dan kesempurnaan ‘Uluhiyah-Nya. Wa minka, maksudnya yaitu tidak ada dari selain Engkau karena sesungguhny hanya Engkau saja. Anta As-Salam, yakni yang memberi keselamatan tidak ada lagi selain Engkau. Wa ilaika ya’udu as-salam, yaitu segala apa yang disaksikan dengan adanya kesepakatan, karena sesungguhnya keselamatan itu tidaklah nampak kecuali dari Engkau, dan tidak akan cenderung kecuali kepada Engkau, maksudnya mengharapkan pemberian dari engkau dan memberikan faedah keselamatan. Tabarakta ya dzal jalali wal ikram, maksudnya mengagungkan Engkau dan mengangkat Engkau kepada kemuliaan, kehormatan dan keagungan. [480]