Penelitian Terdahulu


Penelitian wilayah kajian Hadis terkait dengan studi tokoh perempuan dalam hal ini adalah istri-istri Rasulullah SAW utamanya ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidiq sampai saat ini belum penulis temukan. Akan tetapi riwayat-riwayat ‘Aisyah banyak tersebar di beberapa kitab mashadir al-ashliyah (sumber asli) Hadis di antaranya terdapat di dalam al-kutub al-tis’ah (9 kitab rujukan asli Hadis).

Untuk lebih jelasnya penulis melacak melalui CD Hadis mengenai jumlah Hadis riwayat ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq pada 9 kitab mashadir al-ashliyah yang terkenal dengan al-kutub al-tis’ah sebagai berikut :

No. Kitab Mashadir Al-Ashliyah Jumlah Hadis Riwayat ‘Aisyah
1 Shahih Al-Bukhari 820 Hadis
2 Shahih Muslim 608 hadis
3 Sunan At-Tirmidzi 266 Hadis
4 Sunan An-Nasa’i 656 Hadis
5 Sunan Abu Daud 417 Hadis
6 Sunan Ibnu Majah 378 Hadis
7 Musnad Ahmad bin Hanbal
-Cetakan Riyadl
-CD Hadis
2434 Hadis
2336 Hadis
8 Muwatha Malik 119 Hadis
9 Sunan Ad-Darimi 189 Hadis

Al-Bukhari nama aslinya adalah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al-Mughirah Bardizbah dengan kitabnya yang terkenal yaitu “Shahih Al-Bukhari”. Beliau lahir pada tahun 194 Hijriyah dan wafat pada tahun 256 Hijriyah, berarti usianya mencapai 62 tahun. Salah murid beliau adalah perawi yang juga mudawwin kitab Hadis yaitu Al-Tirmidzi yang terkenal dengan kitabnya “Sunan Al-Tirmidzi”.[1]

Muslim nama aslinya adalah Muslim bin Al-Hajjaj bin Warad dengan kitabnya yang terkenal yaitu “Shahih Muslim”. Beliau lahir pada tahun 204 Hijriyah dan wafat pada tahun 260 Hijriyah, berarti usianya mencapai 56 tahun. Salah murid beliau adalah perawi yang juga mudawwin kitab Hadis yaitu Al-Tirmidzi yang terkenal dengan kitabnya “Sunan Al-Tirmidzi”.[2]

Al-Tirmidzi nama aslinya adalah Muhammad bin ‘Isa bin Saurah dengan kitabnya yang terkenal yaitu “Sunan Al-Tirmidzi”. Beliau wafat pada tahun 270 Hijriyah. Di antara guru-gurunya merupakan perawi yang juga mudawwin kitab Hadis yaitu Al-Bukhari dan Muslim yang terkenal dengan kitab mereka yaitu “Shahihain”.[3]

An-Nasa’i nama aslinya adalah Ahmad bin Syu’aib bin ‘Ali bin Sinan bin Bahr dengan kitabnya yang terkenal yaitu “Sunan An-Nasa’i”. Beliau lahir pada tahun 215 Hijriyah dan wafat pada tahun 303 Hijriyah berarti usia beliau mencapai 88 tahun.[4]

Abu Daud nama aslinya adalah Sulaiaman bin Al-As’ats bin Syidan bin ‘Amr bin ‘Amir dengan kitabnya yang terkenal yaitu “Sunan Abu Daud”. Beliau wafat pada tahun 275 Hijriyah. Di antara murid-muridnya merupakan perawi yang juga mudawwin kitab Hadis yaitu An-Nasa’I dan Al-Tirmidzi dengan kitabnya yang di kenal “Sunan An-Nasai” dan “Sunan Al-Tirmidzi”.[5]

Ibnu Majah nama aslinya adalah Muhammad bin Yazid yang terkenal dengan kitabnya yaitu “Sunan Ibnu Majah”. Beliau wafat pada tahun 273 Hijriyah.[6]

Ahmad bin Hanbal nama aslinya adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad yang terkenal dengan kitab musnadnya yaitu “Musnad Ahmad bin Hanbal”. Beliau lahir pada tahun 164 Hijriyah dan wafat pada tahun 241 Hijriyah berarti usianya mencapai 77 tahun. Di antara murid-muridnya merupakan perawi yang juga mudawwin yaitu Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud dengan kitabnya yang terkenal “Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim dan Sunan Abu Daud”.[7]

Malik nama aslinya adalah Malik bin Anas bin Malik bin Abi ‘Amir yang terkenal dengan kitabnya yaitu “Muwatha’ Malik”. Beliau wafat pada tahu 199 Hijriyah.[8]

Ad-Darimi nama aslinya adalah ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Al-Fadlal bin Bahram bin ‘Abdushshamad yang terkenal dengan kitabnya yaitu “Sunan Ad-Darimi”. Beliau wafat pada tahun 255 Hijriyah. Di antara muridnya merupakan perawi yang juga mudawwin yaitu Muslim, Abu Daud, Al-Tirmidzi, dan Al-Bukhari dengan kitab mereka yang terkenal dengan Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Al-Tirmidzi dan Shahih Al-Bukhari. Selain mereka ada salah satu murid beliau yang merupakan anak Ahmad bin Hanbal yaitu Abdullah bin Ahmad bin Hanbal. [9]

[1] Lihat Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, kitab Tahdzib Al-Tahdzib, Jilid 7, hal. 41, Dar Al-Fikr, Beirut-Libanon, 1995 M/1415 H. [2] Ibnu Hajar., Ibid., Jilid. 8, hal. 150 [3] Ibnu Hajar, Ibid., Jilid 7, hal. 354 [4] Ibnu Hajar, Ibid., Jilid 1, hal. 67 [5] Ibnu Hajar., Ibid., Jilid 3, hal. 457 [6] Ibnu Hajar, Ibid., Jilid 7, hal. 198 [7] Ibnu Hajar, Ibid., Jilid 1, hal. 97 [8] Ibnu Hajar, Ibid., Jilid 8, hal. 6 [9] Ibnu Hajar, Ibid., Jilid 4, hal. 347