Siti ‘Aisyah sebagai Periwayat Terbanyak di Kalangan Perempuan


Dalam literatur hadis yang dirujuk oleh kamus Mu’jam Al-Mufahras li Alfadh Al-Hadits An-Nabawi terdiri dari sembilan kitab (al-kutub al-tis’ah) yaitu: (1) Musnad Ahmad bin Hanbal, (2) Shahih Al-Bukhari, (3) Shahih Muslim, (4) Sunan Abu Daud, (5) Sunan Al-Tirmidzi, (6) Sunan An-Nasa’i, (7) Sunan Ibnu Majah, (8) Sunan Ad-Darimi dan (9) Muwatha Malik.

Adapun untuk mengetahui jumlah hadis-hadis ’Aisyah dalam kitab-kitab tersebut di atas dapat dibantu dengan CD Hadis dengan rumus nomor urut akhir hadis ’Aisyah dikurangi nomor urut awalnya ditambah 1 / nomor urut akhir dikurangi nomor sebelum nomor urut awalnya, sebagai berikut:

1. Dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal terdapat pada nonor urut 9832 sampai dengan 12167, rumusnya 12167 – 9832 + 1 = 2336 atau 12167 – 9831 = 2336. Jadi jumlah hadis ’Aisyah pada kitab Musnad Ahmad bin Hanbal yaitu 2336 buah hadis.

2. Dalam kitab Shahih Al-Bukhari terdapat pada nomor urut 2411 sampai dengan 3230, rumusnya 3230 – 2411 + 1 = 820 atau 3230 – 2410 = 820. Jadi jumlah hadis ’Aisyah pada kitab Shahih Al-Bukhari yaitu 820 buah hadis.

3. Dalam kitab Shahih Muslim terdapat pada nomor urut 1938 sampai dengan 2545, rumusnya 2545 – 1938 + 1 = 608 atau 2545 – 1937 = 608. Jadi jumlah hadis ’Aisyah pada kitab Shahih Muslim yaitu 608 buah hadis.

4. Dalam kitab Sunan Abu Daud terdapat pada nomor urut 1650 sampai dengan 2066, rumusnya 2066 – 1650 + 1 = 417 atau 2066 – 1649 = 417. Jadi jumlah hadis ’Aisyah pada kitab Sunan Abu Daud yaitu 417 buah hadis.

5. Dalam kitab Sunan Al-Tirmidzi terdapat pada nomor urut 1429 sampai dengan 1694, rumusnya 1694 – 1429 + 1 = 266 atau 1694 – 1428 = 266. Jadi jumlah hadis ’Aisyah pada kitab Sunan Al-Tirmidzi yaitu 266 buah hadis.

6. Dalam kitab Sunan An-Nasa’i terdapat pada nomor urut 1947 sampai dengan 2602, rumusnya 2602 – 1947 + 1 = 656 atau 2602 – 1946 = 656. Jadi jumlah hadis ’Aisyah pada kitab Sunan An-Nasa’i yaitu 656 buah hadis.

7. Dalam kitab Sunan Ibnu Majah terdapat pada nomor urut 1521 sampai dengan 1898, rumusnya 1898 – 1521 + 1 = 378 atau 1898 – 1520 = 378. Jadi jumlah hadis ’Aisyah pada kitab Sunan Ibnu Majah yaitu 378 buah hadis.

8. Dalam kitab Sunan Ad-Darimi terdapat pada nomor urut 1243 sampai dengan 1431, rumusnya 1431 – 1243 + 1 = 189 atau 1431 – 1242 = 189. Jadi jumlah hadis ’Aiayah pada kitab Sunan Ad-Darimi yaitu 189 buah hadis.

9. Dalam kitab Muwatha Malik terdapat pada nomor urut 393 sampai dengan 511, rumusnya 511 – 393 + 1 = 119 atau 511 – 392 = 119. Jadi jumlah hadis pada kitab Muwatha Malik yaitu 119 buah hadis.

Adapun jumlah hadis ’Aisyah yang terdapat dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal cetakan Riyadl yang menjadi objek penelitian adalah terdapat pada hadis 24511 sampai dengan 26944, rumusnya 26944 – 24511 + 1 = 2434 atau 26944 – 24510 = 2434. jadi jumlah hadis ’Aisyah pada Musnad Ahmad bin Hanbal cetakan Riyadl yaitu sebanyak 2434 buah hadis.[33]

Ada beberapa alasan tentang predikat ‘Aisyah sebagai perawi terbanyak meriwayatkan hadis diantara istri-istri yang lainnya, di antaranya yaitu;

1. ‘Aisyah tinggal di kamar yang berdampingan dengan Masjid Nabawi. Di Kamar itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu.

2. Di hati rasulullah SA, kedudukan ‘Aisyah sangat istimewa, dan itu tidak dialami istri-istri beliau yang lain. Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh anas bin Malik dikatakan bahwa cinta pertama yang terjadi di dalam Islam adalah cintanya Rasulullah kepada ‘Aisyah.

3. Kecerdasan ‘Aisyah dalam menyerap ilmu melalui panca inderanya ketika bersama dengan suaminya.[34]

[33] Ahmad bin Hanbal, Op.Cit., hal. 1802-1963. [34] Lihat Amru Yusuf, Dzaujah Ar-Rasulullah, Dar As-Sa'abu, Riyadl, tt.