Latar Belakang Masalah


Hadis merupakan sumber kedua dalam hukum Islam setelah Al-Qur’an. Karena rujukan utama dalam istinbath hukum Islam adalah Al-Qur’an yang tidak diragukan lagi kebenarannya (QS.2:2). Sedangkan Hadis merupakan sabda Rasulullah SAW yang belum dapat dipastikan ke-Shahih-annya, bahkan banyak Hadis-hadis yang diklaim sebagai Hadis palsu.

Dalam periwayatan Hadis, istri-istri Rasulullah SAW merupakan shahabat dekat Rasulullah SAW yang tentunya banyak melihat dan mendengar langsung apa yang dilakukan dan diucapkan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Mubarakfury menjelaskan bahwa istri-istri Rasulullah SAW ada 11 orang, di antanya; Khadijah binti Khuwailid, Saudah binti Zum’ah, ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq, Hafshah binti Umar bin Al-Khaththab, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Zainab binti Jahsy bin Rayyab, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan, Shafiyah binti Huyai bin Akhthab dan Maimunah binti Al-Harits.

Dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal disebutkan hanya 8 orang saja dari istri-istri Rasulullah SAW yang memberikan kontribusi dalam periwayatan Hadis, di antaranya; ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidddiq, Hafshah binti Umar bin Khaththab, Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah, Zainab binti Jahsy bin Rayyab, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan, Maimunah binti Al-Harits dan Shafiyah binti Huyai bin Akhthab. Sedangkan yang tidak termasuk ke dalam perawi kitab Musnad Ahmad bin Hanbal yaitu Khadijah binti Khuwailid, Saudah binti Zum’ah dan Zainab binti Khuzaimah.

Al-Mubarakfury menambahkan bahwa Khadijah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Zainab binti Khuzaimah meninggal dunia saat Rasulullah SAW masih hidup, sehingga mereka tidak terlibat secara penuh dalam periwayatan Hadis.

Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal merupakan salah satu kitab rujukan asli Hadis (mashadir al-ashliyah) dalam penelusuran Hadis, dan salah satu dari Al-Kutub Al-Tis’ah yang dijadikan sebagai alat bantu dalam penelitian Hadis. Ada dua cetakan yang berbeda karena diterbitkan oleh penerbit yang berbeda. Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal yang biasa digunakan di beberapa perpustakaan Perguruan Tinggi Islam terdiri dari 6 jilid dan 2892 halaman yaitu; jilid I terdiri dari 477 halaman, jilid II terdiri dari 541 halaman, jilid III terdiri dari 503 halaman, jilid IV terdiri dari 447 halaman, jilid V terdiri dari 456 halaman dan jilid VI terdiri dari 468 halaman.
Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal tersebut di atas merupakan terbitan Dar Al-Fikr Beirut Libanon tanpa tahun. Sedangkan kitab Musnad Ahmad bin Hanbal yang diterbitkan Bait Al-Afkar Ad-Dauliyah Riyadl terdiri dari satu jilid besar dengan jumlah 2065 halaman.

Jumlah Hadis istri-istri Rasulullah SAW yang termasuk sebagai pe-rawi dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal terbitan Riyadl, dapat dilihat pada tabel berikut ;

NO Nama No. Hadis Jumlah Hadis Halaman Kitab
1 ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq 24511-26944 2434 1803-1963
2 Hafshah binti Umar bin Al-Khaththab 26955-27003 49 1964-1968
3 Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah 27004-27286 283 1968_1988
4 Zainab binti Jahsy bin Rayyab 27287-27290 4 1988-1989
5 Juwairiyah binti Al-Harits 27291-27294 4 1989
6 Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan 27295-27321 27 1989-1991
7 Maimunah binti Al-Harits 27331-27394 60 1992-1996
8 Shafiyah binti Huyai bin Akhthab 27395-27404 10 1996-1997

Berdasarkan tabel di atas dapat dipastikan bahwa yang paling banyak kontribusinya dalam periwayatan Hadis adalah istri Rasulullah yang bernama ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pada prakteknya, dalam pembelajaran Hadis sering dijumpai kebutuhan akan tema-tema secara mandiri sebagai referensi terkait dengan literatur Hadis, terutama kalangan perempuan shahabat yang merupakan perawi-perawi yang dekat dengan Rasulullah SAW. Oleh karena itu berdasarkan kebutuhan tersebut, pada kesempatan ini penulis ingin mencoba mentakhrij Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidiq yang terdapat di dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal cetakan Riyadl.

[1] Lihat Syafiur Rahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawi, hal. 623-625, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 1997. [2] Lihat Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, hal. 2083, Bait Al-Afkar Ad-Dauliyah Lin Nasyr wa Al-Tauzi’, Riyadl, 1998 M / 1319 H. [3] Al-Mubarakfury, Loc.Cit., hal. 625. [4] Al-Kutub Al-Tis’ah adalah 9 kitab yang dijadikan rujukan dalam penelusuran Hadis dan merupakan sumber asli Hadis. Di antaranya yaitu; Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Al-Nasa’I,