Air untuk Mandi dan Mengajarkan Bersuci


عَنْ أَبِيْ سَلَمَةَ يَقُولُ دَخَلْتُ أَنَا وَأَخُو عَائِشَةَ عَلَى عَائِشَةَ فَسَأَلَهَا أَخُوهَا عَنْ غُسْلِ النَّبِىِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَدَعَتْ بِإِنَاءٍ نَحْوًا مِنْ صَاعٍ ، فَاغْتَسَلَتْ وَأَفَاضَتْ عَلَى رَأْسِهَا ، وَبَيْنَنَا وَبَيْنَهَا حِجَابٌ

Artinya:

Dari Abu Salmah berkata, “Aku dan saudara ‘Aisyah menemui Aisyah lalu saudaranya bertanya kepadanya tentang cara Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mandi (dari janabat). Aisyah lalu minta diambilkan satu bejana air setara dengan ukuran satu sha’. Kemudian mandi dan menuangkan air ke atas kepalanya, sementara antara kami dengannya terhalang oleh hijab.”

 

Penjelasan

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Ghuslu, no. 248; dan Shahih Muslim, bab al-Haidh, no. 320. Yang dimaksud Abdullah di sini adalah Abdullah bin Abdurrahman bin Auf.

Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mandi dengan air ukuran satu sha’. Satu sha’ setara dengan empat mud. (Jika dikonversikan dalam bentuk liter (bukan rithl !) maka menurut madzhab Syafi’i 1 sha’ adalah 2,75 liter (Majalah an Nashihah vol. 11 tahun 1427 H, hal. 38), artinya satu mud adalah 0,6875 liter atau 687,5 mililiter. Sebagai perbandingan, botol minum air mineral merek aqua yang berukuran sedang berisi 600 mililiter air.