Siksa Bagi Orang Yang Meratapi Mayat


عَنْ أَبِيْمَالِكٍالأَشْعَرِىِّرَضِىَ اللهُ عَنْهُأَنَّالنَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ

«أَرْبَعٌفِىأُمَّتِىمِنْأَمْرِالْجَاهِلِيَّةِلاَيَتْرُكُونَهُنَّالْفَخْرُفِىالأَحْسَابِوَالطَّعْنُفِىالأَنْسَابِوَالاِسْتِسْقَاءُبِالنُّجُومِوَالنِّيَاحَةُ».

وَقَالَ

«النَّائِحَةُإِذَالَمْتَتُبْقَبْلَمَوْتِهَاتُقَامُيَوْمَالْقِيَامَةِوَعَلَيْهَاسِرْبَالٌمِنْقَطِرَانٍوَدِرْعٌمِنْجَرَبٍ»

Artinya :

Dari Abu Malik Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Ada empat perkara jahiliyah yang masih melekat pada umatku dan mereka belum meninggalkannya: Membanggakan kedudukan, mencela nasab (garis keturunan), meminta hujan dengan bintang-bintang, dan niyahah (meratapi mayit).”

Dan beliau bersabda,

“Orang yang meratapi mayit, jika ia belum bertaubat sebelum ajalnya tiba maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan memakai baju panjang yang berwarna hitam dan memakai tameng dari pedang yang sudah karatan.”

 

Penjelasan : 

Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim, bab al-Jana’iz, no. 936.

Makna kata as-Sirbal adalah baju panjang (qamish)

Kandungan hadits :

Meratapi mayit termasuk perkara Jahiliyah yang diharamkan. Wanita yang meratapi mayit, jika ia tidak bertobat maka Allah akan mengazabnya di neraka dengan azab yang paling pedih.