عَنْجَرِيرِبْنِعَبْدِاللَّهِرَضِىَ اللهُ عَنْهُقَالَكُنَّاجُلُوسًالَيْلَةًمَعَالنَّبِىِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-
فَنَظَرَإِلَىالْقَمَرِلَيْلَةَأَرْبَعَعَشْرَةَفَقَالَ«إِنَّكُمْسَتَرَوْنَرَبَّكُمْكَمَاتَرَوْنَهَذَا،لاَتُضَامُونَفِىرُؤْيَتِهِ،فَإِنِاسْتَطَعْتُمْأَنْلاَتُغْلَبُواعَلَىصَلاَةٍقَبْلَطُلُوعِالشَّمْسِوَقَبْلَغُرُوبِهَافَافْعَلُوا» . ثُمَّقَرَأَ ( وَسَبِّحْبِحَمْدِرَبِّكَقَبْلَطُلُوعِالشَّمْسِوَقَبْلَالْغُرُوبِ )
Artinya :
Dari Jarir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu dia berkata; “Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di malam hari ke empat belas, beliau melihat bulan, kemudian bersabda.”
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak akan kesulitan (ragu) ketika melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak ketinggalan shalat sebelum terbitnya fajar dan sebelum terbenamnya matahari maka lakukanlah.”Kemudian beliau membaca: “Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum terbit matahari dan terbenamnya.”(QS. Qaf: 39).
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Sunan Abu Dawud, bab as-Sunnah no. 4730
Dalam hadits ini diterangkan keutamaan shalat Subuh dan Asar, dan bahwa orang yang beriman dapar melihat Allah di surga, sebagaimana firman Allah, “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.Kepada Tuhannyalah mereka melihat.”