عَنْ وَائِلٍ بْنِ حَجَرٍ الْحَضْرَمِيِّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ طَارِقَ بْنَ سُوَيْدٍ أَوْ سُوَيْدَ بْنَ طَارِقٍ سَأَلَ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- عَنِ الْخَمْرِ فَنَهَاهُ ثُمَّ سَأَلَهُ فَنَهَاهُ فَقَالَ لَهُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ إِنَّهَا دَوَاءٌ. قَالَ النَّبِىُّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
« لاَ وَلَكِنَّهَا دَاءٌ ».
Artinya :
Dari Wail bin Hajar Al-Hadrami menyebutkan bahwa Thariq bin Suwaid atau Suwaid bin Thariq bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mengenai khamer, kemudian beliau melarangnya. Lalu ia bertanya lagi kepada beliau, kemudian beliau melarangnya. Lalu ia berkata lagi kepada beliau: “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya khamer adalah obat!”Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidak! Tetapi dia adalah penyakit.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim, bab al-Asyribah, no. 1984; dan Sunan at-Tirmidzi, bab ath-Thibb, no. 2074.
Kandungan hadits:
Larangan berobat dengan khamr ini adalah judul hadits dalam kitab Shahih Muslim dan ini merupakan pendapat jumhur ulama. Berobat dengan barang haram seperti khamr dan yang lainnya tidak diperbolehkan. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memberikan alasan penyebab diharamkannya bahwa khamr adalah penyakit, bagaimana mungkin suatu penyakit bisa mendatangkan kesembuhan?