عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : خَرَجْنَا لاَ نَرَى إِلاَّ الْحَجَّ ، فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ ، فَدَخَلَ عَلَىَّ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَأَنَا أَبْكِى قَالَ:
« مَا لَكِ أَنُفِسْتِ » .
قُلْتُ نَعَمْ. قَالَ:
« إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ ، فَاقْضِى مَا يَقْضِى الْحَاجُّ ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ »
Artinya :
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata, “Kami keluar dan tidak ada tujuan selain untuk ibadah haji. Ketika tiba di Sarif aku mengalami haid, kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. Beliau bertanya,
“Apa yang terjadi denganmu? Apakah kamu datang haid?”
Aku jawab: “Ya.” Beliau lalu bersabda:
“Sesungguhnya ini adalah perkara yang telah Allah tetapkan bagi kaum wanita dari anak cucu Adam. Lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang-orang yang haji, kecuali thawaf di Ka’bah.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Hajj, no. 1567, dan Shahih Muslim, bab al-Hajj, no. 1211.
Makna kosa kata :
- Sarif : tempat yang dekat dengan Makkah.
- Nifas : kinayah dari haid.
Kandungan hadits :
- Larangan thawaf dan memasuki masjid untuk berdiam diri bagi wanita haid.
- Haid adalah sesuatu yang diciptakan Allah bagi wanita untuk memperbaiki kondisinya.
- Wanita haid bisa melaksanakan seluruh manasik, seperti wukuf afarah, kecuali yang berkaitan dengan masjid, seperti thawaf dan shalat.