عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضى الله عنهما – قَالَ كَانَ رَسُولُا للَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا وَضَعَ رِجْلَهُ فِى الْغَرْزِ وَهُوَ يُرِيْدُ السَّفَرَ يَقُوْلُ :
«بِاسْمِ اللهِ , اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ , اللَّهُمَّ ازْوِلَنَاالأَرْضَوَهَوِّنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ, اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ ».
Artinya:
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma dia berkata; Apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah meletakkan kakinya di atas kayu atau kulit yang diletakkan di punggung ontanya, beliau hendak bepergian, maka beliau berdoa:
“Bismillah.Allaahumma Antash Shaahibu Fissafari Wal Khaliifatu Fil Ahli, Allaahummazwi Lanaal Ardha Wa Hawwin ‘Alainas Safara. Allaahumma Innii A’uudzu Bika Min Wa’tsaa-Issafari Wa Ka-Aabatil Munqalabi fil Maali wal Ahlii. (Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan, dan Pengganti di dalam keluarga. Ya Allah, dekatkanlah jarak untuk kami, dan ringankanlah perjalanan untuk kami. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, dan dari kembalian yang buruk pada harta dan keluargaku”
Penjelasan:
Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim, bab al-Hajj, no. 426
Kata al-Gharz berarti ar-rukab (kendaraan), sedangkan kata izwi berarti qarrib(dekatkanlah).
Kandungan hadits:
Orang mukmin senantiasa meminta perlindungan /penjagaan kepada Allah kemana pun ia pergi, dan berharap pula perlindungan dan pertolongan Allah, serta kembali kepada keluarganya dalam keadaan selamat, demikian pula dengan keluarga dan hartanya.