Keutamaan Belajar Ilmu dan Memelajari Al-Qur`an


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ, قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

« مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ».

 

Artinya:

Dari Abu Hurairah  Radhiyallahu Anhu dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada di dekatnya.”

 

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim, bab adz-Dzikr, no. 2699.

Makna kosa kata:

  •   Ghasyiyatuhum : menyelimuti mereka (‘ammathum)
  •   Hafathum : dikelingingi para malaikat sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka.

Kandungan hadits:

  • Keutamaan Al-Qur’an, memelajari dan mengajarkannya.
  • Pahala mencari ilmu dan kedudukan mereka di sisi Allah.
  • Keutamaan i’tikaf untuk mencari ilmu dan memelajari Al-Qur’an di masjid.