عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ- رَضِىَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِىِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ :
« إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا ، وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ ، حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا »
Artinya :
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam beliau bersabda,
“Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Adab, no. 5743; dan Shahih Muslim, bab al-Birr, no. 2607.
Makna kosa kata:
- Yadhi : mengantarkan
- Al-birr : satu kata yang mencakup semua bentuk kebaikan.
- Shiddîqan : yang memiliki sifat sidiq (jujur)
- Al-Fujûr : satu kata yang mencakup semua bentuk kejahatan.
Kandungan hadits :
Pahala kejujuran dan derajat orang yang jujur di surga. Surga tidak dimasuki kecuali oleh orang yang bersifat jujur. Kebohongan merupakan akhlak tercela dan menyampaikan seseorang pada kejahatan dan keburukan, pelakunya berada di neraka.