عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ أُمَّ الرُّبَيِّعِ بِنْتَ الْبَرَاءِ وَهْىَ أُمُّ حَارِثَةَ بْنِ سُرَاقَةَ أَتَتِ النَّبِىَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَقَالَتْ يَا نَبِىَّ اللَّهِ ، أَلاَ تُحَدِّثُنِى عَنْ حَارِثَةَ وَكَانَ قُتِلَ يَوْمَ بَدْرٍ أَصَابَهُ سَهْمٌ غَرْبٌ ، فَإِنْ كَانَ فِى الْجَنَّةِ ، صَبَرْتُ ، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ اجْتَهَدْتُ عَلَيْهِ فِى الْبُكَاءِ . قَالَ :
« يَا أُمَّ حَارِثَةَ ، إِنَّهَا جِنَانٌ فِى الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ ابْنَكِ أَصَابَ الْفِرْدَوْسَ الأَعْلَى »
Artinya :
Dari Anas bin Malik bahwa Ummu Ar-Rubbai binti Al Bara’, dia adalah ibunya Haritsah bin Suraqoh datang menemui Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam lalu berkata, “Wahai Nabi Allah, tolong katakan kepadaku tentang Haritsah yang terbunuh di perang badar karena terkena panah nyasar. Apabila dia berada di surga aku akan bersabar mererimanya namun bila selain itu aku akan menangisinya.” Beliau menjawab :
“Wahai Ummu Haritsah, sesungguhnya di surga ada taman-taman dan sungguh anakmu itu telah menempati surga Firdus yang paling tinggi.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab Jihad no. 2654
Maksud dari kata “Sahmun Gharbun” adalah tidak diketahui siapa yang memanahnya (terkena panah nyasar). Sedangkan Firdaus al-A’la merupakan tempat di Surga.
Hadits ini menjelaskan tentang keutamaan orang mati syahid dan tempatnya di surga.