Bagaimana Aku Akan Senang Hidup di Dunia?


عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُذْرِيّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-

« كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدِ الْتَقَمَ الْقَرْنَ وَاسْتَمَعَ الإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بِالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ ». فَكَأَنَّ ذَلِكَ ثَقُلَ عَلَى أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَقَالَ لَهُمْ « قُولُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا »

Artinya:

Dari Abu Said al-KhudriRadhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Bagaimana aku akan senang hidup di dunia, sementara pemegang sangkakala telah memasukkannya ke mulutnya. Dia memasang pendengaran untuk diijinkan (meniupnya). Kapanpun dia diperintah meniupnya, dia akan meniupnya.” Para sahabat Rasulullah merasa berat dengan berita itu, lalu beliau bersabda saat itu, katakanlah,“‘Cukuplah Allah bagi kami dan Dialah tempat berserah diri yang paling baik. Kami bertawakkal kepada Allah.”

 

Penjelasan : 

Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, bab al-Qiyamah, no. 2433, dan dihasankan oleh beliau.

Makna kosa kata:

  • An’amu : senang (asarru)
  • Al-Qarnu : sangkakala yang ditiup oleh malaikat Israfil pada hari Kiamat.

Kandungan hadits :

  • Kewajiban beriman akan hari kebangkitan dan ditiupnya sangkakala sebagai tanda hari hisab.
  • Seorang mukmin tidak merasakan kesenangan kecuali dengan berjumpa dengan Tuhannya. Berkaitan dengan peniupan sangkakala Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (QS. Yasin: 51). Sangkakala disebutkan dalam Al-Qur’an pada surat Al-An’âm, Kahfi, Thâha, Al-Mu’minûn, An-Nahl, Yasin, Az-Zumar, Qaf, Al-Hâqqah, dan An-Naba’.