عَنْ عَائِشَةَ – رَضِىَ اللهُ عَنْها – أَنَّهَا اسْتَعَارَتْ مِنْ أَسْمَاءَ قِلاَدَةً ، فَهَلَكَتْ ، فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – نَاسًا مِنْ أَصْحَابِهِ فِى طَلَبِهَا ، فَأَدْرَكَتْهُمُ الصَّلاَةُ فَصَلَّوْا بِغَيْرِ وُضُوءٍ ، فَلَمَّا أَتَوُا النَّبِىَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – شَكَوْا ذَلِكَ إِلَيْهِ ، فَنَزَلَتْ آيَةُ التَّيَمُّمِ . فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ جَزَاكِ اللَّهُ خَيْرًا ، فَوَاللَّهِ مَا نَزَلَ بِكِ أَمْرٌ قَطُّ ، إِلاَّ جَعَلَ لَكِ مِنْهُ مَخْرَجًا ، وَجُعِلَ لِلْمُسْلِمِينَ فِيهِ بَرَكَةٌ
Artinya:
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, bahwa ia pernah meminjam kalung dari Asma`, lalu kalung itu pun hilang. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengutus beberapa orang dari sahabatnya untuk mencari kalung tersebut. Lalu waktu shalat pun tiba, akhirnya mereka shalat tanpa berwudlu terlebih dahulu. Ketika mereka menemui Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, mereka pun mengadukannya. Maka turunlah ayat Tayammum. Karena itu, Usaid bin Hudlair berkata kepada Aisyah, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Demi Allah, tidak ada suatu perkara pun yang menimpa Anda, kecuali Allah menciptakan jalan keluar pula bagi Anda, lalu kaum muslimin pun mendapat barakah dari perkara itu.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab an-Nikah, no. 4869.
Kandungan hadits :
- Bolehnya meminjam perhiasan atau sejenisnya untuk pengantin.
- Disyariatkannya tayammum.
- Keutamaan sayyidah Aisyah Radhiyallahu Anha, ibu kaum mukminin.