Doa Setelah Shalat (2)


عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ إِذَا سَلَّمَ

«لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ»

Artinya:

Dari Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selepas shalat, beliau selalu mengucapkan do’a;

“Laa Ilaaha Illallah Wahdahuu Laa Syariikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wahuwa ‘Alaa Kulli Syai`In Qadiir, Allahumma Laa Maani’a Limaa A’thaita Walla Mu’thiya Limaa Mana’ta Walaa Yanfa’u Dzal Jaddi Minkal Jaddu ( Tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia yang mempunyai kekuasaan dan segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberi apa yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat kekayaan dan harta benda dari-Mu bagi pemiliknya).”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab ad-Da’awat, no. 5971.

Hadits ini menjelaskan tentang doa setelah shalat.