عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -يَقُولُ:
« اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَدُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعِ »
Artinya:
Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu berkata, dahulu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berdoa:
“Allahumma innii A’uudzubika min qalbin laa yakhsya’ wa du’aa-in laa yusma’ wa min nafsin laa tasyba’ wa min ‘ilmin laa yanfa’. A’uudzubika min haa-ulaa-il arba’. (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu’, doa yang tidak didengar, nafsu yang tidak pernah merasa puas dan ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepadaMu dari keempat (bahaya) itu.)”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, bab ad-Da’awat, no. 3478.
Hadits ini menjelaskan supaya kita memohon perlindungan kepada Allah dari ketidak khusyu’an dan ketamakan. Seorang mukmin harus senantiasa berharap bahwa Allah senantiasa mendengar (mengabulkan) doanya, dan menganugerahi ilmu yang bermanfaat. Ya Allah, ajarilah kami dengan sesuatu yang bermanfaat bagi kami, dan berikanlah kemanfaatan pada ilmu yang telah Engkau ajarkan pada kami, serta tambahilah ilmu kami.