Kemuliaan Abu Dhamdham


عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَجْلاَنَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

« أَيَعْجَزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكُونَ مِثْلَ أَبِى ضَمْضَمٍ ؟»

 قَالُوا : وَمَنْ أَبُو ضَمْضَمٍ ؟ قَالَ :

« رَجُلٌ فِيمَنْ كَانَ مِنْ قَبْلِكُمْ »

 بِمَعْنَاهُ قَالَ

« عِرْضِى لِمَنْ شَتَمَنِى »

وفي رواية قتادة : اللَّهُمَّ إِنِّي قَدْ تَصَدَّقْتُ بِعِرْضِي عَلَى عِبَادِكَ

Artinya :

Dari Abdurrahman bin Ajlan ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam  bersabda,

“Apakah kalian merasa lemah untuk bisa seperti Abu Dhamdham?”

para sahabat bertanya, “Siapakah Abu Dhamdham itu?” beliau menjawab,

”Seorang laki-laki yang hidup sebelum kalian -atau kurang lebih maknanya demikian- ia berkata”,

‘Kehormatanku bagai orang yang mencelaku.’

Dalam riwayat Qatadah: “Ya Allah aku telah bersedekah dengan kehormatanku kepada hamba-hamba-Mu.”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Sunan Abu Dawud, bab al-Adab, no. 4886 dan 4887.

Kandungan hadits :

  • Derajat orang yang memaafkan kesalahan saudaranya.
  • Anjuran bersedekah, dan yang utama adalah sedekah dengan cara memaafkan.