Mempermudah dalam Mahar


عَنْ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ بَنِى فَزَارَةَ تَزَوَّجَتْ عَلَى نَعْلَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

« أَرَضِيتِ مِنْ نَفْسِكِ وَمَالِكِ بِنَعْلَيْنِ ؟».

قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ فَأَجَازَهُ.

Artinya :

Dari Amir bin Rabi’ah Radhiyallahu Anhu bahwa ada seorang wanita dari bani Fazarah menikah dengan mahar berupa sepasang sandal. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya,

“Apakah kamu rela atas diri dan hartamu dengan dua sandal ini?”

Dia menjawab: “Ya.” (‘Amir bin Rabi’ah) berkata; (Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam) membolehkannya.

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, bab an-Nikah, no. 1113, dan Sunan Ibnu Majah, bab an-Nikah, no. 1888.

Kandungan hadits :

  • Agama Islam memberi kemudahan dalam masalah nikah.
  • Tidak boleh berlebih-lebihan dalam mahar.