Menemui Seorang Wanita (Yang Ditinggal Pergi Suaminya)


عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ :

« لاَ تَلِجُوا عَلَى الْمُغِيبَاتِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنْ أَحَدِكُمْ مَجْرَى الدَّمِ ».

قُلْنَا وَمِنْكَ ؟ قَالَ :

« وَمِنِّى وَلَكِنَّ اللَّهَ أَعَانَنِى عَلَيْهِ فَأَسْلَمُ ».

Artinya :

Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Janganlah kalian menemui orang yang sedang ditinggal keluarganya. Setan itu mengalir pada diri kalian semua dengan mengikuti aliran darah.”

Kami bertanya; “Apakah engkau juga?” Beliau menjawab:

“Ya, tapi Allah telah menolongku. Sehingga aku selamat.”

 

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi, bab an-Nikah, no. 1172

Kandungan hadits :

Larangan menemui seorang wanita di rumah yang sedang ditinggal suaminya demi menutup pintu fitnah.  Dalam sebuah hadits Uqbah bin Amir bahwa  Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah kalian menemui para wanita.” Ada seorang Anshar bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda dengan saudara ipar?” Beliau menjawab, “Saudara ipar adalah kematian.”