Seorang Muslim yang Ditinggal Wafat oleh Tiga Orang Anaknya


عَنْأَنَسِبْنِمَالِكٍ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُ – قَالَقَالَرَسُولُاللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

«مَامِنَالنَّاسِمُسْلِمٌيَمُوتُلَهُثَلاَثَةٌمِنَالْوَلَدِلَمْيَبْلُغُواالْحِنْثَإِلاَّأَدْخَلَهُاللَّهُالْجَنَّةَبِفَضْلِرَحْمَتِهِإِيَّاهُمْ»

Artinya :

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata; Nabi Shallallahu Alaihiwa Sallam telah bersabda,

“Tidak seorang muslimpun yang ditinggal wafat oleh tiga orang anaknya yang belum baligh kecuali Allah memasukkannya ke dalam surga karena limpahan rahmat-Nya kepada mereka”.

 

Penjelasan : 

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Jana’iz, no. 1315.

Makna kata al-hintsu adalah baligh. Dalam riwayat an-Nasai dari Abu Dzar disebutkan “melainkan Allah mengampuni keduanya  karena limpahan rahmat-Nya.”

Kandungan hadits :

Keutamaan orang yang ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh, bahwa pahalanya adalah surga jika dia bersabar. Sesungguhnya kasih sayang Allah itu luas.