Hukuman Zina


عَنْ بُرَيْدَة رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَتِ امْرَأَةٌ مِنْ غَامِدٍ مِنَ الأَزْدِ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ طَهِّرْنِى. فَقَالَ لَهَا:

« وَيْحَكِ ارْجِعِى فَاسْتَغْفِرِى اللَّهَ وَتُوبِى إِلَيْهِ »

 فَقَالَتْ أَرَاكَ تُرِيدُ أَنْ تُرَدِّدَنِى كَمَا رَدَّدْتَ مَاعِزَ بْنَ مَالِكٍ. قَالَ:

« وَمَا ذَاكِ»

قَالَتْ إِنَّهَا حُبْلَى مِنَ الزِّنَا. فَقَالَ:

« آنْتِ ».

قَالَتْ نَعَمْ. فَقَالَ لَهَا:

« حَتَّى تَضَعِى مَا فِى بَطْنِكِ »

قَالَ فَكَفَلَهَا رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ حَتَّى وَضَعَتْ قَالَ فَأَتَى النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَقَالَ قَدْ وَضَعَتِ الْغَامِدِيَّةُ, فَقَال:

« إِذًا لاَ نَرْجُمَهَا وَنَدَعَ وَلَدَهَا صَغِيرًا لَيْسَ لَهُ مَنْ يُرْضِعُهُ »

. فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَقَالَ إِلَىَّ رَضَاعُهُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ. قَالَ فَرَجَمَهَا

Artinya :

Dari Buraidah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Datanglah seorang wanita dari daerah Ghâmid dari kalangan suku Al-Azd, ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, sucikanlah aku !’. Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepadanya:

“Celakalah kamu ! Pulanglah dan beristighfarlah kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.”

Lalu wanita itu berkata, “Aku melihat engkau ingin menolakku sebagaimana engkau telah menolak Ma’iz bin Malik”. Beliau bersabda:

“Apa maksudnya?.”

Ia berkata, “Sesungguhnya ia telah hamil karena zina”. Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Apakah (wanita itu) engkau ?.”

Ia menjawab, ‘Ya, benar.’ Maka beliau berkata kepadanya:

“Kembalilah, hingga engkau melahirkan penjelasanmu.”

Buraidah (perawi) berkata, “Lalu wanita itu ditanggung seorang laki-laki Anshar sampai melahirkan”. Kemudian laki-laki itu datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata: “Sesungguhnya wanita Ghamidiyyah itu telah melahirkan”. Beliau bersabda:

“Kalau begitu, kami belum akan merajamnya, karena ia meninggalkan anaknya yang masih kecil dan tidak ada orang yang menyusuinya.”

Lalu seorang laki-laki dari kalangan Anshar berdiri dan berkata, “Wahai Nabi Allah, serahkan kepadaku penyusuannya!”. Buraidah berkata: “Lalu beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam merajamnya.”

Penjelasan :

Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim, bab al-Hudud no. 1695; dan Sahih Abu Dawud, bab al-Hudud, no. 4433.

Kandungan hadits :

Hukuman pelaku zina muhshan (orang yang sudah menikah) adalah rajam. Pengakuan itu sudah cukup untuk menggantikan para saksi. Hukuman di dunia sebagai pelebur dosa sekaligus sebagai bentuk tobat, dan baginya tidak mendapatkan siksa di hari Kiamat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Barangsiapa yang dihukum di dunia maka itu sebagai kafarat baginya.”