عَنْ عَائِشَةَ – رَضِىَ اللهُ عَنْهَا – أَنَّهَا قَالَتْ مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بَيْنَ أَمْرَيْنِ قَطُّ إِلاَّ أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا ، مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا ، فَإِنْ كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ ، وَمَا انْتَقَمَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لِنَفْسِهِ فِى شَىْءٍ قَطُّ ، إِلاَّ أَنْ تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ اللَّهِ ، فَيَنْتَقِمَ بِهَا لِلَّهِ
Artinya :
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa dia berkata; “Tidaklah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam merasa bingung terhadap dua pilihan melainkan beliau akan memilih perkara yang lebih mudah (ringan) selama hal itu tidak mengandung dosa. Jika perkara itu mengandung dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhkan diri dari padanya. Dan tidaklah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam marah terhadap suatu perkara, melainkan bila beliau melihat larangan Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Adab, no. 5775; dan Shahih Muslim, bab al-Fadhail, no. 2327; dan Sunan Abu Dawud, bab al-Adab, no. 4785.
Kandungan hadits:
Hadits ini merupakan petunjuk Nabi bagi kita semua, supaya kita memilih urusan yang paling mudah, dan menjauhi hal yang di dalamnya mengandung dosa, tidak marah terhadap dirinya dengan memaafkan, serta marah apabila larangan Allah dilanggar.