عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُولُ:
« وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً »
Artinya :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata; aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab ad-Da’awat, no. 5948.
Kandungan hadits :
Antusias Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam melanggengkan membaca istighfar dan bertobat agar menambah pahala dan kedekatannya kepada Allah, padahal Rasulullah itu ma’sum (terjaga dari dosa), beliau telah diampuni oleh Allah dosa yang telah lalu dan yang akan datang. Ketika beliau ditanya mengenai banyaknya ibadah beliau padahal Allah sudah mengampuni dosanya, beliau menjawab:
“Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.” (QS. Al-Fath: 1-2)