Ummu Syarik, Dai Wanita yang Rajin Berpuasa


Namanya adalah Ghaziyah dari Bani Amir bin Lua’i. Ia masuk Islam saat di Makkah, dan masuk ke tempat pertemuan Quraisy dan menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Dari tangan beliau ini, banyak wanita Makkah yang masuk Islam. Ketika perbuatannya ini diketahui oleh orang-orang musyrik, mereka berkata, “Kalaulah bukan karena kaummu, akan kami tangangi sendiri. Akan tetapi, kami akan menyerahkanmu kepada mereka.” Maka, mereka kemudian membawanya ke sebuah tempat dengan mengendarai seekor unta yang lemah, (kendaraan paling jelek dan kasar). Mereka meninggalkanku tiga hari tanpa makan dan minum. Hingga makakala tengah hari dan matahari telah terasa panas, mereka menurunkannya dan meninggalkannya di tengah-tengah teriknya matahari. Mereka melakukan itu selama tiga hari, tanpa memberikan makan dan minum. Tatkala ia berada dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba ia mendapatkan ember yang berisi air yang turun dari langit.  Maka ia mengambilnya dan meminumnya sekali teguk, kemudian ember tersebut terangkat dan menjulur lagi untuk kedua kalinya sehingga ia minum darinya kemudian terangkat lagi. Kejadian itu berulang terus hingga ia kenyang. Kemudian ia mengguyutkan ke kepala, wajah dan bajunya. Ketika mereka terbangun dari tidur siang mereka, mereka melihat bekas air di tubuh Ummu Syarik. Mereka mengira bahwa ia mengambil air minum mereka. Maka mereka pun lantas mengecek ember tempat air mereka, dan  mereka mendapatkan bahwa ember tersebut masih tertutup rapat dan belum terbuka. Mereka lantas bertanya kepadanya, lalu Ummu Syarik menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Lalu mereka berkata, “Jika yang kamu katakan benar, maka agamamu itu benar.” Ketika mereka yakin bahwa Ummu Syarik tidak meminum airnya, maka mereka semua masuk Islam dan melepaskannya. Kemudian Ummu Syarik menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di Madinah dan meriwayatkan hadits darinya. Semoga Allah meridhoinya. (Lihat al-Ishabah, jilid IV, hlm. 446)