عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا –قَالَ : قَالَ النَّبِىُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
« لاَ تُسَافِرِ الْمَرْأَةُ إِلاَّ مَعَ ذِى مَحْرَمٍ ، وَلاَ يَدْخُلُ عَلَيْهَا رَجُلٌ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ ».
فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أُرِيدُ أَنْ أَخْرُجَ فِى جَيْشِ كَذَا وَكَذَا ، وَامْرَأَتِى تُرِيدُ الْحَجَّ. فَقَالَ
« اخْرُجْ مَعَهَا »
Artinya :
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Janganlah seorang wanita bepergian jauh kecuali bersama dengan mahramnya, dan janganlah seorang laki-laki menemui seorang wanita kecuali wanita itu disertai mahramnya”.
Kemudian ada seseorang laki-laki yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, sebenarnya aku ingin pergi mengikuti perang ini dan ini namun istriku hendak menunaikan ibadah haji.’ Maka beliau bersabda,
“Berangkatlah haji bersama istrimu.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Amshar, no. 763; dan Shahih Muslim, bab al-Hajj, no. 1341.
Kandungan hadits :
- Larangan seorang wanita bepergian kecuali bersama dengan mahramnya.
- Tidak diperbolehkan seorang laki-laki menemui seorang wanita kecuali bersama dengan mahramnya.
- Tanggungjawab seorang laki-laki terhadap keluarganya, dan tidak membolehkan seorang wanita bepergian tanpa mahramnya. Imam Syafi’i mensyaratkan bolehnya seorang wanita bepergian untuk menunaikan haji wajib jika ditemani empat wanita salihah dalam perjalanannya menunaikan haji wajib sekali seumur hidup. Beliau tidak memperkenankan wanita bepergian selain haji. Wallahu a’lam.