عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَعِنْدَهُ مَيْمُونَةُ فَأَقْبَلَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ وَذَلِكَ بَعْدَ أَنْ أُمِرْنَا بِالْحِجَابِ فَقَالَ النَّبِىُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –
« احْتَجِبَا مِنْهُ ».
فَقُلْنَا : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ أَعْمَى لاَ يُبْصِرُنَا وَلاَ يَعْرِفُنَا ؟ فَقَالَ النَّبِىُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – :
« أَفَعَمْيَاوَانِ أَنْتُمَا أَلَسْتُمَا تُبْصِرَانِهِ »
Artinya :
Dari Ummu Salamah ia berkata, Aku berada di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika Maimunah sedang bersamanya. Lalu masuklah Ibnu Ummi Maktum -yaitu ketika perintah hijab telah turun-. Maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pun bersabda:
“Berhijablah kalian berdua darinya.”
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, bukankah ia buta sehingga tidak bisa melihat dan mengetahui kami?” Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam balik bertanya:
“Apakah kalian berdua buta? Bukankah kalian berdua dapat melihat dia?”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Sunan Abu Dawud, bab al-Libas, no. 4112; Sunan at-Tirmidzi, bab al-Adab, no. 2779 dan disahihkan olehnya.
Kandungan hadits :
Wajibnya hijab bagi wanita muslimah. Seorang wanita tidak boleh memandang kepada laki-laki, juga sebaliknya laki-laki tidak boleh memandangi wanita.