Sungguhnya Aku Sedang Berpuasa


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

«إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلاَ يَسْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ. »

Artinya:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

“Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.’”

Penjelasan

Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab ash-Shaum, no. 1795; dan Shahih Muslim, bab ash-Shaum, no. 1151. Yang dimaksud kata rafats dalam hadits ini adalah segala perbuatan keji.

Kandungan hadits:

Orang yang berpuasa hendaknya berakhlak dengan akhlak Islam. Sepatutnya dia tidak melakukan perbuatan keji, tidak berdebat, tidak bertikai, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan akan tetapi memaafkannya dan mengatakan “Sesungguhnya saya sedang berpuasa.”