عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رَضِىَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –
«اسْتَوْصُوابِالنِّسَاءِ، فَإِنَّ الْمَرْأَةَخُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ،وَإِنَّ أَعْوَجَشَىْءٍفِى الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَتُ قِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوابِالنِّسَاءِ»
Artinya :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, RasulullahShallallahu Alaihi wa Sallambersabda,
“Nasehatilah para wanita karena wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya, jika kamu mencoba untuk meluruskannya maka dia akan patah namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasehatilah para wanita.”
Penjelasan :
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab al-Anbiya’, no. 2153.
Makna kosa kata:
- Istaushu : berbuat baiklah kepada mereka (para wanita)
- Dhilaa : tulang rusuk.
Kandungan hadits :
Keharusan menggauli istri dengan baik sehingga tercipta hubungan yang harmonis di dalam rumah tangga.